17 Nov
17Nov

Bicara tentang kemampuan dasar anak, seperti membaca, ada banyak sekali pendapat. Ada yang beranggapan, sudah seharusnya anak bisa membaca saat usia Taman Kanak-kanak (TK). Ada juga yang tidak sependapat dengan itu, yaitu mengharuskan belajar membaca anak TK hanya akan memaksakan tumbuh kembang anak. Pendapat pertama dilatarbelakangi oleh keinginan orang tua untuk anak bisa masuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dengan mudah. Sebab, pada saat tes masuk SD, banyak sekolah mensyaratkan calon siswa sudah bisa baca, tulis, bahkan berhitung. Hal ini berkaitan dengan kurikulum yang diterapkan. Sedangkan, pendapat kedua dilatarbelakangi oleh beberapa pendapat ahli yang menyebutkan, bahwa kemampuan membaca idealnya diajarkan pada usia 5 – 6 tahun atau usia SD.

Dengan adanya polemik ini, tidak jarang orang tua yang bingung harus menggunakan pendapat yang mana, khususnya bagi mereka yang merupakan orang tua baru. Pada akhirnya, banyak yang kemudian mencari jalan tengah untuk sebuah solusi bijaksana bagi permasalahan tersebut. Jadi, sebetulnya sah-sah saja belajar membaca anak TK, yaitu pada usia sekitar 4 – 5 tahun, bahkan di bawah itu. Dengan catatan, anak sudah mau dan siap menerima proses pembelajaran itu, istilahnya “sudah muncul kepekaannya membaca”. Hal ini ditandai dengan ketertarikan anak terhadap kegiatan pra membaca, seperti kemampuan memusatkan perhatian, sekedar membuka-buka buku, bermain dengan huruf, pura-pura membaca, dan sebagainya. 

Ajarkan dengan Pendekatan Bermain Sambil Belajar

Orang tua yang sudah bisa memenangkan keinginan atau kepekaan anak terhadap proses belajar membaca, bisa langsung kegiatan belajar membaca anak TK dengan santai dan jauh dari paksaan. Ajarkan ia membaca dengan pendekatan bermain, sebab sejatinya aktivitas bermain merupakan aktivitas dominannya. Pendekatan ini bertujuan agar anak lebih senang dan tenang, bukan merasa dipaksa. Ajaklah berjalan-jalan menggunakan mobil Daihatsu agar anak rilek. Proses belajar membaca sebaiknya tidak dilakukan dengan pendekatan formal, seperti yang dilakukan saat ia memasuki usia SD. Sebab, hal ini justru dikhawatirkan dapat membuatnya merasa tertekan, jenuh, dan terpaksa untuk belajar.

Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING